Pengalaman Pertamaku Pakai Softlens

                Sudah dari SMP (sekitar kelas 3 SMP) mataku mulai rabun jauh, tapi aku masih nggak mau memakai kacamata, akhirnya nilai pelajaranku menurun.

            Saat SMA, kelas 10 aku tetap nggak mau pakai kacamata, tapi nilai pelajaranku masih lumayan bagus di kelas dan akhirnya kelas 11 aku masuk kelas IPA II (kelas dengan nilai-nilai terbaik) kalau kelas IPA I hanya untuk murid yang ambil bahasa Jerman dan Bahasa Arab, sedangkan aku ambil pelajaran Bahasa Jepang. 

Di kelas 11, aku mulai merasakan akibatnya tidak bisa belajar, karena aku nggak bisa melihat papan tulis, akhirnya aku periksa ke dokter mata di RS. Saiful Anwar, untuk mengetahui tingkat minusku (aku minus 2) dan juga membeli kacamata. 

Aku memakai kacamata hanya pada saat pelajaran, dengan alasan memakai kacamata membuat mataku semakin pusing dan bisa-bisa membuat minusku bertambah (hal ini dapat terjadi pada beberapa orang), sehingga dilain waktu saat aku tidak memakai kacamata membuatku tidak dapat melihat jelas, teman-teman yang biasa menyapaku melihat aneh padaku karena aku tidak membalas sapaannya (gara-gara nggak kelihatan). 

Akhirnya setelah lulus SMA, aku pergi ke Klinik Mata untuk periksa mataku lagi, ternyata mataku tidak bermasalah dan minusku tidak bertambah, karena tidak bermasalah, aku ditawari untuk menggunakan RPG (Rigid Permanen Glass) itu bahasa lain dari Hardlens, dengan memakai RPG mata lebih sehat karena lensa hanya menutupi kornea saja, sehingga bagian iris tidak tertutup dan sirkulasi O₂ masih bisa berlangsung, berbeda dengan pemakaian softlens yang menutupi seluruh kornea mata dan iris sehingga tidak terjadi pertukaran O₂ selama pemakaian sotlens. Tapi (ada tapinya nih), harga RPG sangat mahal waktu itu sekitar Rp. 1 juta untuk sebelah mata, gimana kalau ada yang tiga mata ya, kan jadi Rp. 3 juta tuh (Hahhhaa, just kiddin’).

Beberapa keuntungan lain dari RPG, karena merupakan Hardlens, menyebabkan kemungkinan terjadinya penambahan minus kecil akibat permukaan kornea tertahan oleh kerasnya Hardlens, berbeda dengan penggunaan Softlens yang bentuknya mengikuti kornea dan tidak menahannya. Kekurangan RPG yaitu untuk pembiasaan dengan mata yang lama, karena dengan memakai RPG seperti memasukkan benda asing pada mata sehingga mata tidak terbiasa, mungkin dibutuhkan sekitar 1-2 minggu untuk menyesuaikan dengan mata, setelah itu baru terbiasa. Berbeda dengan softlens yang pemakaiannya tidak membuat ganjal di mata (akibat permukaannya yang tipis dan lunak) sehingga mata tidak merasa seperti ada benda asing yang masuk (Sumber: Suster di Klinik Mata Malang).

                Balik lagi ke bahasan awal, akhirnya aku tertarik untuk memakai Softlens (karena harganya lebih murah), akhirnya aku menjalani serangkaian proses pemeriksaan (fitting softlens) dan juga aku diajarkan cara memakai softlens yang baik dan benar, untuk cara pemakaian Softlens yang baik dan benar bisa dilihat di SINI.

              Akhirnya saat masuk kuliah aku memakai Softlens, aku lebih percaya diri karena bisa melihat dengan jelas dan dapat membalas sapaan orang disekitarku, yang lebih penting lagi mataku nggak pusing kalo pake Softlens. Saat masuk semester 2 aku mulai tertarik dengan Softlens warna, saat itu baru bermunculan Softlens yang membuat mata jadi terlihat besar. Akhirnya aku putuskan untuk beli yang baru, dan sampai sekarang aku masih menggunakan Softlens warna. Tapi setelah 1 tahun aku pakai Softlens, minusku bertambah menjadi 3. Mungkin untuk beberapa orang, pemakaian kacamata/Softlens yang terus menerus dapat membuat menambahnya tingkat minus ya, tetapi ada juga yang kalau tidak memakai kacamata/Softlens terus dapat membuat minusnya lebih bertambah, ya mungkin tiap-tiap orang berbeda. 

             Yang bisa saya sarankan kalau kalian ingin mencoba memakai softlens sebaiknya periksakan terlebih dahulu ke dokter mata, karena tidak setiap mata cocok untuk menggunakan softlens, salah-salah bisa terjadi hal yang tidak diinginkan, karena dengan bertanya pada yang lebih ahli kita bisa tahu dan mengerti lebih jelasnya dalam menggunakan softlens.

 

Please follow me on Bloglovin’ and GFC

Also Follow Me on Facebook :D

I’ll follow you back :)